Transformasi Rumah Subsidi Tipe 36 Jadi Estetik yang Menginspirasi

Wanita Ubah Rumah Subsidi Tipe 36 Jadi Estetik

Pada September 2025, seorang wanita dari Indonesia memukau netizen dengan transformasi rumah subsidi tipe 36 menjadi hunian estetik bergaya modern. Video renovasinya, yang diunggah di TikTok, menjadi viral di Jakarta dan berbagai kota, menarik perhatian ribuan pengguna media sosial. Meski menuai pujian, transformasi ini juga memicu komentar julid. Bagaimana ia mengubah rumah mungil ini, dan mengapa kisahnya begitu menarik?

Baca juga: Desain Rumah Kecil 3×7 Meter yang Viral: Modern dan Fungsional di Gang Sempit

Kisah Transformasi Rumah Subsidi Tipe 36

Kisah ini bermula ketika seorang wanita bernama Dinda (bukan nama sebenarnya), 28 tahun, membagikan perjalanan renovasi rumah subsidi tipe 36 di akun TikTok-nya pada 20 September 2025. Rumah berukuran 36 meter persegi di sebuah perumahan di pinggiran Jakarta awalnya memiliki desain standar: dua kamar tidur, satu kamar mandi, dan ruang tamu yang menyatu dengan dapur. Namun, dengan kreativitas dan anggaran terbatas, Dinda mengubahnya menjadi hunian bergaya minimalis modern yang estetik.

“Saya ingin rumah kecil ini terasa nyaman dan mencerminkan kepribadian saya,” ujar Dinda dalam video TikTok-nya. Transformasi ini mencakup penggunaan palet warna netral, furnitur multifungsi, dan dekorasi ala Scandinavian. Video tersebut mendapat lebih dari 500.000 tayangan dan ribuan komentar, meski beberapa netizen memberikan tanggapan sinis tentang biaya renovasi.

Detail Renovasi Rumah Subsidi Tipe 36

Transformasi rumah subsidi tipe 36 yang dilakukan Dinda melibatkan beberapa perubahan utama:

  • Warna dan Pencahayaan: Dinding dicat ulang dengan warna putih dan abu-abu muda untuk kesan luas. Lampu LED hangat dan cermin besar ditambahkan untuk memantulkan cahaya.
  • Furnitur Multifungsi: Dinda menggunakan sofa bed di ruang tamu dan meja lipat yang bisa disembunyikan. Ranjang dengan laci penyimpanan dipilih untuk kamar tidur.
  • Dekorasi Minimalis: Tanaman hias, rak dinding kayu, dan karpet motif geometris menambah sentuhan estetik. “Saya beli dekorasi di toko online, banyak yang murah,” kata Dinda.
  • Penyekat Ruangan: Partisi kaca geser dipasang untuk memisahkan ruang tamu dan dapur tanpa mengurangi kesan lapang.
  • Dapur Modern: Meja dapur diganti dengan material marmer imitasi, dan rak terbuka digunakan untuk menyimpan peralatan makan.

Menurut Dinda, total biaya renovasi sekitar Rp25 juta, dengan banyak barang dibeli dari platform e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee. “Kuncinya cari barang second atau diskon,” ungkapnya.

Mengapa Rumah Subsidi Tipe 36 Populer?

Rumah subsidi tipe 36 adalah pilihan favorit masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Indonesia karena harganya terjangkau, mulai dari Rp150 juta hingga Rp200 juta, tergantung lokasi. Menurut data Kementerian PUPR (2024), lebih dari 1,2 juta unit rumah subsidi telah dibangun sejak 2015, dengan tipe 36 (luas bangunan 36 m², luas lahan 60–120 m²) sebagai model paling umum. Rumah ini biasanya memiliki desain sederhana, cocok untuk keluarga kecil.

Namun, desain standar sering dianggap monoton. “Banyak pemilik rumah subsidi ingin personalisasi agar rumah terasa lebih ‘mereka’,” ujar arsitek interior Rina Susanti dari Jakarta Interior Design. Transformasi seperti yang dilakukan Dinda membuktikan bahwa rumah subsidi tipe 36 bisa disulap menjadi hunian modern tanpa renovasi besar.

Respon Netizen: Pujian dan Komentar Julid

Video transformasi Dinda memicu beragam reaksi di media sosial. Banyak netizen memuji kreativitasnya. “Inspiratif banget! Rumah subsidi bisa sebagus ini,” tulis @homelover_id di TikTok. Namun, beberapa netizen menyindir biaya renovasi. “Rp25 juta? Mending beli tanah baru,” cuit @budgethunter di X. Ada pula yang mempertanyakan kepraktisan desain untuk keluarga besar.

Menanggapi komentar julid, Dinda menjelaskan bahwa renovasi dilakukan bertahap selama enam bulan. “Saya nabung dulu, beli barang diskon, dan banyak DIY,” katanya dalam video lanjutan. Diskusi di X menunjukkan bahwa transformasi rumah subsidi tipe 36 menjadi tren, dengan hashtag #RumahSubsidiEstetik mencatat 300.000 unggahan pada September 2025.

Tips Mengubah Rumah Subsidi Tipe 36 Jadi Estetik

Bagi yang ingin meniru transformasi Dinda, berikut tips dari para ahli dan pengalaman Dinda:

  • Rencanakan Anggaran: Tetapkan budget realistis, misalnya Rp10-30 juta, dan prioritaskan perubahan utama seperti cat dan furnitur.
  • Pilih Warna Netral: Warna putih, krem, atau abu-abu membuat ruangan terasa luas dan terang.
  • Gunakan Furnitur Multifungsi: Pilih meja lipat, sofa bed, atau ranjang dengan laci untuk hemat ruang.
  • Dekorasi Sederhana: Tambahkan tanaman hias, cermin, atau lampu LED untuk kesan modern.
  • Manfaatkan Platform Online: Beli furnitur dan dekorasi di Tokopedia, Shopee, atau IKEA dengan memanfaatkan promo.
  • Lakukan Bertahap: Renovasi kecil seperti mengganti cat atau menambah rak bisa dilakukan dulu untuk hasil instan.

Rumah subsidi tipe 36 punya potensi besar kalau kita kreatif. Fokus pada fungsi dan estetika,” saran Rina Susanti.

Tantangan Renovasi Rumah Subsidi

Renovasi rumah subsidi tipe 36 tidak selalu mudah. Tantangan utama meliputi:

  • Keterbatasan Ruang: Luas 36 m² membatasi opsi desain, terutama untuk keluarga besar.
  • Anggaran Terbatas: Banyak pemilik rumah subsidi adalah MBR dengan dana terbatas untuk renovasi.
  • Aturan Perumahan: Beberapa pengembang melarang perubahan struktur besar, seperti menambah lantai, tanpa izin.
  • Kualitas Material: Rumah subsidi sering menggunakan material standar, sehingga renovasi perlu material tahan lama.

Menurut Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), 60% pemilik rumah subsidi melakukan renovasi kecil dalam lima tahun pertama. “Renovasi estetik seperti milik Dinda jadi inspirasi, tapi harus sesuai aturan pengembang,” ujar ketua Apersi, Junaidi Abdillah.

Inspirasi dari Tren Media Sosial

Kisah Dinda mencerminkan tren renovasi rumah subsidi tipe 36 yang sedang populer di Indonesia. Di TikTok dan Instagram, akun seperti @inspirasirumah_id dan @desainminimalis membagikan ide serupa, dari penggunaan cermin besar hingga partisi kayu. Hashtag #Rumah36Estetik viral dengan lebih dari 200.000 unggahan, menunjukkan antusiasme masyarakat.

Komunitas desain interior, seperti Indonesia Home Decor Community, juga mengadakan workshop daring untuk berbagi tips renovasi hemat biaya. “Tren ini menunjukkan bahwa rumah subsidi bukan lagi sekadar ‘tempat tinggal’, tapi kanvas untuk ekspresi diri,” kata Rina.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Transformasi rumah subsidi tipe 36 seperti ini berdampak positif pada ekonomi lokal. Menurut Kementerian PUPR, renovasi rumah meningkatkan permintaan furnitur dan jasa tukang, menyumbang Rp15 triliun ke ekonomi pada 2024. Selain itu, kisah seperti Dinda mendorong kesadaran akan desain interior di kalangan masyarakat menengah ke bawah.

Baca juga: Membuat Bumbu agar Tidak Langu: Tips Masak Praktis dari Chef Profesional

Namun, komentar julid di media sosial juga menunjukkan stigma terhadap rumah subsidi, yang sering dianggap “kurang bergengsi”. “Kami ingin ubah persepsi bahwa rumah subsidi bisa jadi hunian impian,” ujar Dinda.

Masa Depan Renovasi Rumah Subsidi

Ke depan, tren renovasi rumah subsidi tipe 36 diperkirakan makin populer, didukung oleh platform e-commerce yang menawarkan furnitur murah dan edukasi desain di media sosial. Pemerintah juga berencana meluncurkan program pelatihan renovasi gratis melalui Kementerian PUPR pada 2026 untuk membantu MBR. “Kami ingin pemilik rumah subsidi bisa meningkatkan kualitas hunian tanpa beban biaya besar,” ujar juru bicara Kementerian PUPR.

Penutup

Transformasi rumah subsidi tipe 36 oleh Dinda menjadi hunian estetik yang viral di TikTok pada September 2025 menginspirasi banyak orang. Dengan anggaran Rp25 juta, ia mengubah rumah mungil menjadi modern dan nyaman menggunakan warna netral, furnitur multifungsi, dan dekorasi minimalis. Meski menuai pujian dan sindiran, kisah ini menunjukkan potensi besar rumah subsidi untuk disulap jadi hunian impian. Ke depan, tren ini diharapkan mendorong lebih banyak inovasi desain dan dukungan untuk pemilik rumah subsidi. Untuk inspirasi lebih lanjut, ikuti akun @inspirasirumah_id atau kunjungi situs resmi Kementerian PUPR.

Desain Rumah Kecil 3×7 Meter yang Viral: Modern dan Fungsional di Gang Sempit

Rumah Mungil yang Menginspirasi

Sebuah desain rumah kecil berukuran 3×7 meter di gang sempit mencuri perhatian publik karena tampilannya yang modern dan fungsional. Dibangun tanpa bantuan arsitek, rumah ini menjadi bukti bahwa keterbatasan lahan bukan halangan untuk menciptakan hunian nyaman. Berlokasi di sebuah gang sempit, proyek ini viral di media sosial pada pertengahan 2025, mengundang decak kagum warganet. Bagaimana rumah sekecil ini bisa begitu menarik dan efisien?

Baca juga: Enchanting Valley: Tempat Wisata Puncak Baru untuk Keluarga, Tinggalkan Gadget dan Nikmati Ikatan Bersama

Kreativitas di Lahan Terbatas

Desain rumah kecil ini menunjukkan bahwa lahan 3×7 meter dapat diubah menjadi hunian yang estetis dan fungsional. Pemilik rumah, yang memilih merancang sendiri tanpa arsitek, berhasil memanfaatkan setiap sentimeter ruang. Dengan pendekatan minimalis, rumah ini menggabungkan elemen modern seperti dinding bertekstur, pencahayaan alami, dan furnitur multifungsi. Konsep ini sangat relevan di perkotaan, di mana harga tanah melonjak dan lahan semakin terbatas.

Tata Ruang yang Efisien

Rumah ini terdiri dari dua lantai dengan tata ruang yang cerdas. Lantai pertama mencakup ruang tamu yang menyatu dengan dapur kecil, kamar mandi, dan area penyimpanan tersembunyi. Sementara itu, lantai dua digunakan untuk kamar tidur utama dan ruang kerja kecil. Penggunaan jendela besar dan cermin membantu menciptakan ilusi ruang yang lebih luas, sekaligus memaksimalkan cahaya alami. Menurut pemiliknya, “Kunci dari desain rumah kecil adalah memprioritaskan fungsi tanpa mengorbankan estetika.”

Baca juga: Cuaca Kian Terik? Ini 5 Strategi Efektif agar Rumah Tetap Sejuk Tanpa Harus Mengandalkan AC

Material Terjangkau, Hasil Mewah

Salah satu daya tarik rumah ini adalah penggunaan material yang terjangkau namun tetap memberikan kesan premium. Dinding beton ekspos dipadukan dengan aksen kayu dan furnitur built-in untuk menghemat ruang. Biaya pembangunan rumah ini diklaim jauh lebih rendah dibandingkan rumah konvensional, menjadikannya inspirasi bagi masyarakat urban yang ingin memiliki hunian dengan bujet terbatas. Desain rumah kecil ini juga ramah lingkungan karena meminimalkan penggunaan material berlebih.

Viral di Media Sosial

Rumah ini menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah pemiliknya membagikan proses pembangunan melalui video pendek. Dalam waktu singkat, unggahan tersebut ditonton jutaan kali dan mendapat ribuan komentar positif. Banyak warganet yang kagum dengan kreativitas dan efisiensi desainnya, terutama karena dibangun di gang sempit yang sulit diakses. Popularitas rumah ini memicu tren baru dalam desain rumah kecil di kalangan anak muda yang mencari solusi hunian terjangkau.

Baca juga: Tren Skincare 2025: Inovasi PDRN hingga Spikula untuk Kulit Glowing

Tantangan dan Solusi

Membangun di lahan sempit tidaklah mudah. Pemilik rumah menghadapi tantangan seperti akses material yang terbatas dan peraturan bangunan setempat. Namun, dengan perencanaan matang, mereka berhasil mengatasi kendala tersebut. Misalnya, furnitur dibuat custom untuk menyesuaikan ukuran ruang, dan struktur bangunan dirancang ringan untuk meminimalkan risiko kerusakan lingkungan sekitar. Desain rumah kecil ini menjadi contoh nyata bahwa kreativitas bisa mengatasi keterbatasan.

Penutup: Inspirasi untuk Masa Depan

Desain rumah kecil berukuran 3×7 meter ini membuktikan bahwa hunian mungil bisa tetap nyaman, modern, dan stylish meski tanpa bantuan arsitek. Dengan memanfaatkan lahan sempit secara maksimal, rumah ini menjadi solusi cerdas untuk kebutuhan hunian di perkotaan. Ke depannya, konsep serupa diperkirakan akan semakin populer seiring meningkatnya kebutuhan akan rumah terjangkau di tengah krisis lahan. Bagi Anda yang ingin membangun rumah impian di lahan terbatas, desain rumah kecil ini bisa menjadi inspirasi nyata.

Cuaca Kian Terik? Ini 5 Strategi Efektif agar Rumah Tetap Sejuk Tanpa Harus Mengandalkan AC

Jakarta, 26 Juli 2025Ini 5 Strategi Efektif agar Rumah Tetap Sejuk Memasuki musim kemarau, suhu udara di berbagai wilayah Indonesia mulai menunjukkan tren peningkatan. Kondisi ini tentu berdampak pada kenyamanan penghuni rumah. Tak sedikit masyarakat yang langsung mengandalkan pendingin udara atau kipas angin sebagai solusi cepat. Namun, sebenarnya ada banyak cara yang lebih efisien dan hemat energi untuk menjaga suhu rumah tetap sejuk.

Dengan memanfaatkan struktur bangunan yang tepat, memperhatikan sirkulasi udara, serta memilih dekorasi yang sesuai, rumah bisa tetap terasa adem meski di tengah cuaca ekstrem.

Berikut ini lima strategi praktis yang bisa diterapkan untuk menciptakan hunian yang nyaman saat cuaca sedang panas-panasnya.

Ini 5 Strategi Efektif agar Rumah Tetap Sejuk

1. Maksimalkan Fungsi Atap dan Plafon

Atap dan plafon merupakan elemen pertama yang terkena paparan langsung sinar matahari. Maka dari itu, penggunaannya perlu diperhatikan secara cermat.

  • Gunakan atap berwarna terang atau lapisan reflektif untuk memantulkan sinar matahari dan mengurangi penyerapan panas.
  • Pasang ventilasi atap atau turbine ventilator guna meningkatkan sirkulasi udara di area loteng, sehingga panas yang terperangkap dapat terbuang dengan efisien.
  • Pertimbangkan penggunaan insulasi termal pada plafon untuk mengurangi panas yang merambat ke dalam ruangan.

2. Pilih Jendela yang Efisien Menahan Panas

Jendela yang tepat tidak hanya berfungsi sebagai sumber pencahayaan alami, tetapi juga sebagai pengatur suhu dalam ruangan.

  • Gunakan kaca low-e (low emissivity) atau jendela berlapis ganda untuk menahan panas dari luar tanpa menghalangi cahaya masuk.
  • Hindari penempatan jendela di sisi timur dan barat rumah karena berisiko terkena sinar matahari langsung saat pagi dan sore hari.
  • Tambahkan gorden tebal, tirai berlapis, atau kaca film penahan panas untuk meningkatkan perlindungan dari radiasi matahari.

3. Terapkan Pelapis Dinding yang Tahan Panas

Dinding yang mampu menahan panas secara efektif akan membuat suhu dalam rumah lebih stabil.

  • Gunakan cat berwarna cerah atau pelapis reflektif untuk meminimalkan penyerapan panas oleh dinding luar rumah.
  • Tambahkan lapisan isolasi termal, seperti panel poliuretan atau insulasi busa, yang ditempatkan di antara dinding bata untuk menghambat transfer panas dari luar ke dalam.

4. Pastikan Ventilasi Rumah Berfungsi Optimal

Ventilasi yang buruk dapat menyebabkan udara panas terperangkap dalam rumah. Oleh karena itu, sistem sirkulasi udara perlu dirancang dengan baik.

  • Buat ventilasi silang, yaitu posisi bukaan jendela atau pintu yang memungkinkan udara masuk dan keluar secara alami dari sisi yang berlawanan.
  • Buka jendela pada pagi dan sore hari ketika suhu udara masih rendah untuk memaksimalkan pertukaran udara segar.
  • Tambahkan lubang angin, ventilasi dinding, atau ventilasi atap untuk mempercepat aliran udara dan mengurangi suhu panas di dalam rumah.
  • Menurut laporan BBC, menutup jendela dan pintu saat siang hari juga dapat mencegah udara panas masuk. Gunakan tirai atau gorden untuk menambah perlindungan.

5. Gunakan Dekorasi Rumah yang Bernuansa Alam

Tak hanya struktur bangunan, elemen dekoratif dalam rumah juga dapat memberikan dampak signifikan terhadap suhu ruangan.

  • Tambahkan unsur elemen alam seperti tanaman indoor, air mancur mini, atau kolam ikan yang dapat memberikan efek pendinginan alami.
  • Gunakan material dekorasi seperti kayu alami, rotan, atau bambu yang mampu menyerap panas lebih rendah dibandingkan bahan sintetis.
  • Pilih warna interior yang menenangkan dan tidak menyerap panas berlebihan, seperti putih, krem, atau hijau pucat.

Menurut Ricky Alexander, PR & Marketing Communication Senior Manager dari Gravel, dekorasi tidak hanya mempercantik tampilan rumah, tetapi juga efektif menciptakan suasana adem, terutama jika dipadukan dengan unsur alam.


Penutup: Hunian Sejuk, Gaya Hidup Lebih Nyaman

Cuaca panas memang tidak bisa dihindari, namun dengan strategi yang tepat, kenyamanan dalam rumah tetap bisa dipertahankan tanpa harus bergantung sepenuhnya pada AC. Mengoptimalkan struktur bangunan, sistem ventilasi, dan elemen dekoratif merupakan langkah nyata yang dapat dilakukan siapa pun.

Mulailah dari perubahan kecil, dan rasakan dampaknya terhadap kenyamanan jangka panjang.