Warna Ungu Elektrik 2025: Warna Paling Berani Musim Gugur yang Siap Memukau

Warna ungu elektrik 2025 secara mengejutkan muncul sebagai trendsetter utama di musim gugur 2025. Setelah musim sebelumnya didominasi nuansa pastel lembut, para desainer kini berani menampilkan palet warna yang lebih berani dan dramatis.

Tren Warna di Fashion Week 2025: Ungu Elektrik Jadi Primadona Runway

Fashion Week musim gugur 2025 mencatatkan ungu elektrik sebagai warna paling fenomenal yang menguasai runway. Berbeda dengan tren warna pastel musim sebelumnya, warna ini muncul dengan keberanian dan karakter kuat di berbagai koleksi desainer ternama.

Yang Menarik: Warna ini tidak hanya muncul sebagai aksen, tetapi hadir secara dominan dalam berbagai koleksi utama. Mulai dari outerwear hingga aksesori, ungu elektrik berhasil mencuri perhatian dengan vibransi-nya yang eye-catching namun tetap elegan. Beberapa analis fashion bahkan menyebut warna ini sebagai “new neutral” karena kemampuannya berpadu harmonis dengan berbagai warna lain dalam palet.

Makna di Balik Warna Ungu:

Warna ini bukan sekadar pilihan estetika semata. Secara historis, ungu selalu dikaitkan dengan:

  • Simbol kerajaan dan spiritualitas
  • Ekspresi kekuasaan dan kemewahan
  • Keberanian dalam berekspresi

Interpretasi Para Desainer:

Beberapa rumah mode ternama memberikan sentuhan unik pada warna ini:

  1. Harris Reed untuk Nina Ricci: mengeksplorasi glamor tahun 70-an
  2. Colleen Allen: menciptakan kontras berani dengan hijau seledri
  3. Anna Sui: memadukan dengan motif Fair Isle yang retro

Adopsi oleh Para Selebritas:

Para pesohor ternama telah mulai mengadopsi tren ini:

  • Timothée Chalamet tampil kasual dengan kemeja ungu terbuka
  • Meryl Streep memilih nuansa formal ala Miranda Priestly
  • Tracee Ellis Ross berani bermain color blocking ekstrem

Tips Memadukan Warna Ungu Elektrik 2025:

Untuk mengaplikasikan tren ini dalam keseharian:

  • Mulailah dengan aksesori kecil seperti tas atau sepatu
  • Padukan dengan warna netral untuk penampilan yang lebih aman
  • Pilih material seperti velvet atau satin untuk kesan mewah

Penutup:
Ungu elektrik 2025 menawarkan fleksibilitas luar biasa – bisa tampil glamor, retro, atau bahkan sleaze-chic. Warna ini siap menjadi pilihan utama untuk musim gugur mendatang, membuktikan bahwa fashion selalu memiliki ruang untuk keberanian dan ekspresi diri.

Jeremy Thomas Ungkap Alasan Tak Anggap Barang Fashion Sebagai Investasi

JAKARTA — Jeremy Thomas Di tengah tren selebriti yang ramai-ramai menjadikan fashion item sebagai bentuk investasi, aktor senior Jeremy Thomas justru memilih jalan berbeda. Dalam sebuah acara peluncuran jam tangan mewah King Seiko VANAC yang digelar di Jakarta Utara, Rabu (16/7/2025), Jeremy blak-blakan menyatakan bahwa dirinya bukan tipe kolektor barang fashion untuk tujuan investasi.

Jeremy Thomas

“Kalau saya, bukan tipe yang suka kumpulin jam tangan atau barang fashion tertentu untuk investasi,” ujarnya lugas saat ditemui awak media.

Fashion untuk Fungsi, Bukan Disimpan

Menurut aktor berusia 54 tahun itu, barang-barang seperti jam tangan, tas, atau aksesori sebaiknya digunakan secara fungsional, bukan hanya disimpan di lemari sebagai aset yang menunggu naik nilai. Ia menegaskan bahwa fashion seharusnya memberikan kepuasan ketika dikenakan dalam keseharian, bukan hanya kepuasan imajiner sebagai barang investasi.

“Bagi saya, clutch, aksesori, atau jam tangan itu untuk dipakai. Fungsinya jelas, jadi kenapa harus disimpan dan dijadikan investasi? Saya lebih suka menikmati barang tersebut saat digunakan,” terang Jeremy.

Dengan gaya hidup yang cenderung realistis dan praktis, Jeremy menilai bahwa menikmati fungsi sebuah barang lebih penting daripada mengejar potensi keuntungan dari tren pasar fashion.

Lebih Pilih Investasi Nyata: Properti dan Tanah

Alih-alih mengincar nilai jual kembali dari barang-barang mode, Jeremy lebih memilih menanamkan dananya ke sektor yang menurutnya lebih stabil dan berjangka panjang. Properti dan tanah menjadi pilihan utama ayah dua anak ini dalam berinvestasi.

“Saya lebih nyaman investasi di tanah atau properti. Rasanya lebih masuk akal dan hasilnya juga bisa kita rasakan secara nyata dalam jangka panjang,” ungkap suami dari Ina Thomas tersebut.

Ia juga menilai bahwa menjadikan fashion sebagai investasi justru bisa menghilangkan salah satu esensi utama dari barang tersebut, yaitu kenikmatan saat digunakan.

Hormati Pilihan Lain, Asal Punya Pengetahuan

Meski memiliki pandangan pribadi, Jeremy tetap menghargai orang-orang yang menjadikan tas mewah atau fashion item lainnya sebagai aset. Namun, ia menekankan pentingnya memiliki pemahaman dan pengetahuan yang cukup sebelum terjun ke dunia investasi fashion.

“Kalau memang senangnya investasi di tas atau jam tangan mewah, itu juga enggak masalah. Asalkan memang paham dan tahu cara bermain di pasar tersebut,” tambahnya.

Komentar Jeremy ini menjadi perspektif menarik di tengah gaya hidup glamor para selebritas. Di saat banyak figur publik mengoleksi tas Hermes, jam tangan Rolex, hingga sepatu edisi terbatas demi nilai investasinya, Jeremy justru kembali mengingatkan akan nilai fungsi dan kebahagiaan sederhana dari menggunakan barang secara nyata.